Ayumila Anggraini

Rabu, 26 Oktober 2016

PENGALAMAN PRAKERIN



PENGALAMAN PRAKERIN

Aku prakerin di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Pacitan atau biasa disebut dengan KPPN PACITAN. Ini adalah kantor yang mengurusi alurnya uang negara. Karena lewat kantor ini bisa mengetahui kas negara berkurang atau bertambah. Dengan pusat kantor di Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementrian Keuangan yang berada di Jakarta. Namun akungnya aku prakerin di kantor tersebut tidak diperbolehkan mengurus soal alur keuangan negara. Karena itu tanggung jawab besar yang tidak bisa ditanggung oleh anak prakerin seperti aku.

Banyak pengalamanku di KPPN ini. Di sana aku tidak hanya berlatih untuk bekerja namun disana aku juga belajar materi bab-bab seperti saat aku di sekolahan. Kenapa bisa seperti itu ? karena kantor KPPN Pacitan baru menerima anak prakerin dari SMKN N 1 DONOROJO yang pertama dan karena itu prakerin disana tidak hanya merasakan jadi pesuruh. Disuruh hanya waktu pertama kali aku masuk di kantor ini namun setelah itu ketika aku sudah paham apa yang harus aku lakukan tidak menunggu untuk disuruh aku melakukan apa yang sudah menjadi tugas aku disana. Dan juga tidak enutup kemungkinan pegawai disana minta bantuan kepada aku untuk menyelesaikan tugas mereka. Saat pertama kali masuk disana, aku melakukan berbagai macam kesalahan dan kebingungan ketika aku melakukan pekerjaaanku. Dari mulai panik mesin fotocopynya macet sampai dengan kebngun ketika telepon kantor berdering. Saat itu aku sedang memfotocopy berkas yang diberikan kepada aku dari salah satu pegawai kantor, aku mulai memfotocopy lembar demi lembar entah apa yang aku lakukan aku menunggu fotocopy itu berhenti sambil melamun. Dan apa yang terjadi ?mesin itu berhenti seketika dan berbunyi layaknya kampas rem motor yang sudah habis aku terperanjat dengan suara itu. Jantungku rasanya mau copot, haduh untung saja disana tidak ada pegawai yang melihatku hanya ada satu pegawai honorer yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, kalau ada pegawai yang lain melihatku betapa mati kutunya aku di depan mesin fotocopy itu. Lain lagi ketika aku sedang duduk di kursi sekertaris dan mengerjakan tumpukan SSP yang menggunung bagaikan gunung kertas yang tidak ada habisnya ketika diterbangkan. Tiba-tiba telepon didepanku berdering, hal pertama yang aku lakukan adalah menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal dan berfikir apakah seharusnya telepon ini kuangkat atau tidak. Dan hal pertama yang terlintas di kepala ku adalah tetap membuat sibuk diriku agar telepon itu segera berhenti berdering. Dan nanti jika ada pegawai lewat maka ia akan segera mengangkatnya. Dan harapanku pun musnah ketika tidak ada sama sekali pegawai yang lewat disitu untuk mengangkat teleponnya. Namun hatiku sungguh lega telepon itu berhenti berdering agar tidak menambah kotoran di telingaku. Aku melanjutkan pekerjaan yang ada di hadapanku, tapi satu menit kemudian jantungku berdegup keras lagi ketika telepon itu berdering kembali dengan volume yang tidak bisa kukira-kira bagaimana bisa telepon kantor yang ukurannya lumayan kecil tapi deringnya begitu mengganggu gendang telingaku. Aku bukan karena aku malas mengangkat telepon itu karna aku tidak tau apa yang aku ucapkan untuk penelpon tadi. Oke, kali ini aku memutuskan untuk mencari seseorang agar mengangkat telepon itu. Aku mencari dari mulai ruang rapat sampai dengan Middle office tapi tidak ada satupun pegawai yang nampaknya tidak sibuk. Aku mulai lelah dan mengakhiri pencarianku lalu kembali ke tampatku tadi. Tapi betapa terkejutnya aku ternyata sudah duduk seseorang bercakap-cakap dengan telepon yang berada di telinga. Dalam hatiku kenapa tidak sedari tadi saja “kau” mengangkat telepon itu, kenapa baru sekarang ketika aku sudah lelah putar-putar mencari orang. Tapi ya sudahlah.

Baik, kita beralih ke pegawainya, pegawai di kantor itu sangat baik, dermawan, ramah dan perhatian kepadaku. KPPN tidak menyediakan gaji atau upah kepada orang yang tidak tercantum dalam sistem, jadi jika aku mendapat upah dari kerjaku itu dari iuran para pegawai yang perhatian terhadap kerjaku. Hampir setiap hari aku diajak makan ke warung makan waktu jam istirahat. Sarapan juga tidak ketinggalan jika ada kesempatan aku diajak sarapan ke warung makan seputar Pacitan. Kalau sudah kenyang aku ngerjain tugas dari kepala kantornya kan bisa konsentrasi dan presentasiku bisa berjalan lancar tanpa adanya perasaan was-was atau “gerogi” saat menjelaskan materiku.

Keenakkan prakerinkku disana tidak berakhir smpai disitu saja. Aku diajak ikut kegiatan kantor yaitu Rafting di Kali Elo, Magelang. Aku senang sekali bisa merasakan arung jeram sekali itu. Sesampainya aku dan rombongan di Magelang pagi-pagi wajahku yang dekil aku lalu berlari ke kamar mandi untuk membasuh mukaku. Karena aku orangnya ya masih tergolong orang yang mabuk kendaraan aku sempat mabuk saat aku sampai di Piyungan itu mabukku pertama dan terakhirku ketika kegiatan ini. Namun aku masih tetap antusias mengikuti kegiatan arung jeram. Setelah rombongan senam di ULU RESORT yang tempatnya di KAMPOENG ULU, Magelang. Banyak turis dan wisatawan disana. Aku bertemu wisatawan dari Sulawesi dan Jakarta. Kampoeng Ulu rame banget. Setelah senam dilanjutkan sarapan. Lalu perjalanan ke Kali Elo. Arusnya deras sekali namun aku tetap semangat. Aku berangkat dengan perahu nomer dua. Aku berteriak karna senangnya diriku, ada lima orang di perahu yang aku tumpangi dan aku perempuan sendiri. Aku diusili sama orang di perahu lainnya, jaket pengamanku ditarik dengan dayung jadi aku jatuh ke air untung saja aku sedikit-sedikit bisa berenang. Itu saat arus yang tenang jadi aku tidak takut keseret. Namun setelah itu aku masih jatuh lagi sampai tiga kali. Yang terakhir aku jatuh sampai terbentur batu dan keseret arus sekitar 10 meter aku takut saaat itu. Aku dibantu teman seperahuku. Untung saja aku masih bisa naik perahu, namun yang membantu aku malah gantian jatuh lalu dibantu oleh pemandunya. Walaupun nasibku kurang beruntung aku tetap senang bisa merasakan arung jeram. Jika ditawari arung jeram lagi aku adalah orang pertama yang mengangkat tanganku untuk ikut kegiatan itu.

Itu pengalamnku selama prakerin, mana pengalamanmu ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar